Menggali Jantung Digital Masyarakat Informasi: Jaringan Komputer (Computer Network) sebagai Infrastruktur Kritis untuk Keunggulan Strategis
Pendahuluan: Connectivity sebagai Inti Information Age
Masyarakat Informasi (Masyarakat Informasi) didefinisikan oleh strukturnya yang berbasis pada akses, distribusi, dan pemanfaatan information secara bebas (Karvalics, 2007). Untuk beroperasi secara efektif dalam lingkungan ini, organisasi bergantung pada Sistem Informasi (SI) yang andal, di mana tujuan utamanya adalah mencapai competitive advantage melalui penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) (Gudauskas, 2011).
Di antara lima resources utama SI (people, hardware, software, data resources, dan network), Jaringan Komputer (Computer Network) atau network menjadi pilar kritis. Connectivity—kemampuan untuk menghubungkan computers satu sama lain melalui jalur komunikasi—adalah fondasi kemajuan dalam Information Age. Artikel ini, yang didasarkan pada tinjauan konseptual, membahas definisi, keuntungan, arsitektur, dan komponen teknis computer networks yang menjadi tulang punggung bagi perusahaan digital modern.
I. Konsep Dasar Jaringan dan Digital Communication
Secara formal, Network atau Jaringan Komunikasi adalah sebuah system interkoneksi dari computer, telephone, atau perangkat komunikasi lainnya yang memungkinkan mereka berkomunikasi satu sama lain serta berbagi data dan applications. Karakteristik utama dari komunikasi dalam jaringan modern adalah sifatnya yang Digital, yang artinya berbasis computer.
A. Sinyal Digital versus Analog
Komunikasi dalam jaringan modern direpresentasikan dalam cara dua kondisi atau binary (0 dan 1) menggunakan electronic atau electromagnetic signal. Namun, saluran komunikasi tradisional, seperti jalur telepon, dirancang untuk sinyal analog yang bervariasi secara terus-menerus.
Fungsi krusial di sini dimainkan oleh Modem, kependekan dari “modulate / demodulate”. Modem pengirim berfungsi memodulasi sinyal digital menjadi sinyal analog agar dapat ditransmisikan melalui jalur telepon, sementara Modem penerima bertugas mengubah sinyal analog kembali menjadi sinyal digital. Teknologi yang lebih cepat seperti Digital Subscriber Line (DSL) juga menggunakan jalur telepon biasa untuk mentransmisikan data dalam megabits per second (Mbps).
B. Packet Switching dan Protocol
Agar pesan dapat ditransfer secara efisien melalui jaringan, digunakan teknologi Packet Switching. Teknologi ini memecah pesan menjadi blok data dengan panjang tetap yang disebut Paket (Packet). Routers bertanggung jawab mengarahkan packets ini ke tujuan yang benar.
Semua perangkat yang terhubung ke jaringan—mulai dari hardware hingga software—diatur oleh Protokol (Protocol), yaitu sekumpulan kesepakatan atau aturan yang mengatur pertukaran data. Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) adalah protocol universal yang dominan, memungkinkan komunikasi antarjaringan yang berbeda.
II. Keuntungan Strategis dan Nilai Bisnis Jaringan
Penerapan computer network dalam organisasi telah bertransisi dari sekadar perangkat pendukung menjadi IT Infrastructure yang memberikan nilai business strategis (Turban dkk., 2006). Networks telah merevolusi business dan society.
Keuntungan utama dari adopsi jaringan meliputi:
Berbagi Perangkat Peripherals (Sharing of Peripheral Devices): Devices mahal seperti laser printers, disk drives, dan scanners dapat diakses oleh banyak users, memaksimalkan penggunaan dan menjustifikasi purchase.
Berbagi Program dan Data (Sharing of Programs & Data): Perusahaan dapat membeli satu word processing program yang melayani banyak employees, dan users dapat mengakses information yang sama, menjadikan ini opsi yang lebih murah dan efisien.
Komunikasi yang Lebih Baik Lagi (Better Communications): Networks memungkinkan users menggunakan email dan messaging untuk berinteraksi cepat, menembus batasan geografis dan waktu. Layanan seperti unified communications mengintegrasikan voice communication, data communication, dan videoconferencing ke dalam satu platform.
Keamanan Informasi (Security of Information): Data penting dapat di-backup atau diduplikasi pada perangkat storage berjaringan yang dibagikan, melindungi information jika computer desktop individu mengalami kegagalan atau bencana.
Akses ke Basis Data (Access to Databases): Networks memungkinkan users untuk mengakses databases internal perusahaan atau public databases yang tersedia online melalui Internet.
Business value yang tercipta dari jaringan mencakup pemotongan costs secara dramatis, memperpendek lead times business, dan mendukung e-commerce serta enterprise collaboration.
III. Klasifikasi Jaringan Berdasarkan Cakupan Geografis
Networks diklasifikasikan berdasarkan jangkauan geografis dan tujuan penggunaannya.
Wide Area Network (WAN): Jaringan komunikasi yang mencakup area geografis yang luas, seperti negara atau bahkan dunia. WAN menggunakan kombinasi teknologi seperti satellites, fiber-optic cable, dan microwave. Internet adalah WAN yang paling universal dan kuat.
Metropolitan Area Network (MAN): Jaringan komunikasi yang mencakup kota atau wilayah metropolitan (biasanya kota besar dan suburbs utamanya).
Local Area Network (LAN): Juga disebut local net, LAN menghubungkan computers dan perangkat dalam area geografis terbatas, seperti di dalam kantor, satu gedung, atau kompleks terdekat. LAN adalah basis untuk sebagian besar office networks.
Home Area Network (HAN): Menggunakan koneksi cable atau wireless untuk menghubungkan digital device rumah tangga, termasuk multiple computers, printers, storage devices, hingga VCRs, DVDs, dan sistem keamanan rumah.
Personal Area Network (PAN) atau Wireless Personal Area Network (WPAN): Menggunakan teknologi wireless jarak pendek (sekitar 30 feet atau 10 meter), seperti bluetooth, untuk menghubungkan elektronik pribadi seperti mobile phones, PDA, atau notebook PC. Home Automation Network adalah subset PAN/HAN yang menggunakan teknologi berdaya rendah dan jarak sangat pendek untuk menghubungkan switches dan sensors di sekitar rumah.
IV. Arsitektur Jaringan: Client/Server dan Peer to Peer
Terdapat dua struktur utama di mana networks diorganisir, yang menentukan bagaimana resources dibagi dan processing didistribusikan:
A. Client/Server Network
Client/Server Network adalah arsitektur dominan dalam enterprisewide computing. Jaringan ini terdiri dari:
Clients: Biasanya microcomputers (desktop atau notebook) yang meminta data, programs, atau services.
Servers: Computers sentral yang menyediakan services dan data.
Dalam Client/Server Network, processing power didistribusikan, dengan clients menjalankan sebagian processing lokal, sementara servers menyediakan shared services dan mengelola jaringan.
Jenis-jenis servers berdasarkan fungsinya meliputi:
File Server: Computer yang bertindak seperti disk drive, menyimpan programs dan data files yang dibagikan kepada users melalui LAN.
Database Server: Computer dalam LAN yang menyimpan data tetapi tidak menyimpan program.
Print Server: Mengendalikan satu atau lebih printer dan menyimpan print-image output.
Web Server: Mengandung web pages yang dapat dilihat melalui browser.
Mail Server: Mengelola email.
B. Peer to Peer Network (P2P)
Dalam Peer to Peer Network (P2P), semua microcomputers pada jaringan berkomunikasi secara langsung satu sama lainnya tanpa harus bergantung pada server terpusat. Arsitektur ini memungkinkan dua atau lebih computers untuk menyatukan resources mereka, di mana setiap computer bertindak sebagai client sekaligus server. P2P seringkali merupakan network yang murah dan efektif untuk skala kecil (sekitar 25 computers).
C. Jaringan Pribadi (Private Networks)
Perusahaan menggunakan Internet-like networks internal untuk meningkatkan collaboration dan e-business.
Intranet: Jaringan private internal organisasi yang menggunakan infrastructure dan standards dari Internet dan Web. Intranet meningkatkan komunikasi dan collaboration di dalam enterprise.
Ekstranet: Private Intranet yang diperluas untuk menghubungkan tidak hanya personnel internal tetapi juga suppliers terpilih dan strategic partners lainnya. Extranets memungkinkan e-commerce business-to-business (B2B) dan memperkuat strategic relationships.
Virtual Private Network (VPN): Menggunakan public network (biasanya Internet) untuk terhubung ke lokasi yang jauh secara aman. VPN mengenkripsi data dan menyediakan low-cost alternatif yang aman daripada WAN.
V. Komponen Teknis dan Perangkat Interkoneksi Jaringan
Terlepas dari ukurannya, networks memerlukan beberapa komponen fisik dan logis untuk beroperasi secara koheren.
A. Komponen Node dan Interface
Node: Adalah perangkat apa pun yang terhubung ke jaringan—misalnya, microcomputer, terminal, storage device, atau printer.
Network Interface Card (NIC): Sebuah circuit board atau expansion card yang memungkinkan computer mengirimkan dan menerima pesan melalui jaringan cable. Komputer baru sering kali sudah dilengkapi dengan NIC yang terinstal.
Network Operating System (NOS): Perangkat lunak system yang mengelola aktivitas jaringan, mengontrol komunikasi, dan penggunaan sumber daya bersama.
B. Perangkat Penghubung Jaringan (Network Linking Devices)
Untuk menghubungkan berbagai networks (LAN ke WAN, dsb.), digunakan special-purpose communications processors:
Hub: Titik koneksi umum untuk perangkat dalam jaringan. Hub menyalin packet data ke semua ports sehingga semua segmen LAN dapat melihat semua packets.
Switch: Perangkat yang menghubungkan computers ke jaringan. Berbeda dengan hub, switch mengirimkan pesan hanya kepada penerima yang dituju (intended recipient). Switch adalah perangkat full-duplex, yang berarti data ditransmisikan dua arah secara simultan, meningkatkan performance.
Bridge: Interface yang digunakan untuk menghubungkan jaringan dengan jenis yang sama.
Gateway: Interface yang mengizinkan komunikasi antara jaringan yang berbeda (dissimilar networks), misalnya antara LAN dan WAN. Gateways bisa berupa hardware, software, atau kombinasi keduanya.
Router: Computer khusus yang mengarahkan pesan komunikasi ketika sejumlah networks terhubung bersama-sama. Routers cerdas dapat menginterkoneksikan networks yang berbasis pada protocols yang berbeda.
Backbone: Jalan bebas hambatan utama (main highway) yang menghubungkan semua computer networks dalam organisasi, termasuk gateways, routers, dan peralatan komunikasi lainnya.
Kesimpulan: Jaringan sebagai Keharusan Strategis
Networks telah menjadi IT Infrastructure utama yang mendukung operasi, manajemen, dan tujuan strategis business di Masyarakat Informasi. Konvergensi antara computing dan communications telah menciptakan lingkungan online tanpa batas geografis—cyberspace—yang memperkuat e-business, e-commerce, dan enterprise collaboration.
Bagi business manager dan professional, memahami arsitektur network (dari LAN hingga WAN), model Client/Server dan P2P, serta fungsi setiap hardware penghubung (seperti Routers dan Switches) adalah prasyarat. Kemampuan untuk memanfaatkan networks secara strategis—misalnya, melalui Virtual Private Network (VPN) untuk mengurangi costs atau Extranet untuk memperkuat hubungan dengan suppliers—menentukan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan competitive advantage dalam digital economy yang tak terduga (Laudon & Laudon, 2014; O’Brien & Marakas, 2007). Oleh karena itu, network bukan lagi sekadar pilihan, melainkan keharusan strategis untuk survival dan success.
Daftar Pustaka
Cahyana, R. (2020a). 02 Sistem dan Teknologi Informasi (IFUWP1316 Sistem & Teknologi Informasi Teknik Informatika Institut Teknologi Garut).
Cahyana, R. (2020b). 05 Jaringan Komputer (IFUWP1316 Sistem & Teknologi Informasi Teknik Informatika Institut Teknologi Garut).
Gudauskas, R. (2011). National information policy, information infrastructure and libraries. Diperoleh dari http://www.lmba.lt/en/event/conference-libraries-science-studies-society
Karvalics, L. Z. (2007). Information Society – what is it excactly? (the meaning, history and conceptual framework of an expression). Diperoleh dari http://www.msu.ac.zw/elearning/material/1349116439Information-Society-whatis.pdf
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2014). Management Information Systems: Managing the Digital Firm (13th ed., Global Edition). Pearson Education Limited.
O’Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2005). Management Information System (8th ed.). McGraw Hill.
O’Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2007). Introduction to Information Systems. McGraw-Hill/Irwin.
Rainer, R. K., & Cegielski, C. G. (2011). Introduction to Information Systems. John Wiley & Sons, Inc.
Turban, E., McLean, E., & Wetherbe, J. (2006). Information Technology for Management: Transforming Organization in the Digital Economy (5th ed.). John Wiley & Sons, Inc.
Williams, B. K., & Sawyer, S. C. (2011). Using Information Technology: A Practical Introduction to Computers & Communications (9th ed.). McGraw-Hill.
Komentar
Posting Komentar