Menggali Jantung Digital Masyarakat Informasi: Perangkat Lunak Komputer (Computer Software) sebagai Kekuatan Pendorong Utama
Pendahuluan: Software sebagai Katalis Keunggulan Kompetitif
Dalam konteks Masyarakat Informasi, di mana aktivitas ekonomi dan sosial didominasi oleh penciptaan, distribusi, dan pemanfaatan information, peran Sistem Informasi (SI) menjadi sentral. SI, sebagai kombinasi terorganisir dari people, hardware, software, network resources, dan data resources, berfungsi mengubah data menjadi information products yang bernilai strategis (O’Brien & Marakas, 2005; Rainer & Cegielski, 2011). Jika hardware (Perangkat Keras) menyediakan wadah fisik untuk processing, maka Perangkat Lunak Komputer (Computer Software atau programs) adalah instruksi elektronik yang tak terlihat yang memberitahu hardware tentang apa yang harus dilakukan.
Software adalah sets of information processing instructions yang vital, karena tanpa software, hardware menjadi tidak berguna. Oleh karena itu, software adalah komponen kunci yang memungkinkan end users mencapai tujuan utama Masyarakat Informasi: mendapatkan competitive advantage melalui penggunaan TIK. Artikel ini, yang didasarkan pada tinjauan literatur akademis, akan menguraikan klasifikasi, fungsi inti, manajemen file, dan isu licensing yang berkaitan dengan computer software dalam menunjang operasi SI.
I. Klasifikasi Fundamental Perangkat Lunak
Perangkat lunak dikelompokkan menjadi dua kategori utama yang memiliki peran yang berbeda namun saling bergantung dalam computer system: System Software dan Application Software.
A. Perangkat Lunak Sistem (System Software)
System Software adalah lapisan software yang membantu computer menjalankan tugas-tugas operasional esensial. Fungsinya yang paling mendasar adalah memungkinkan application software untuk berinteraksi dengan computer hardware dan membantu computer mengelola internal dan external resources.
Komponen utama system software meliputi:
Sistem Operasi (Operating System - OS): Merupakan komponen system software utama yang mengatur operasi dasar computer. OS bertindak sebagai master control program yang mengelola hardware resources seperti CPU, memory, alokasi waktu CPU, dan perangkat peripheral. Tanpa OS, application software tidak dapat berjalan.
Device Drivers: Merupakan program software khusus yang mengontrol perangkat peripheral. Drivers memungkinkan perangkat input dan output (seperti printer atau monitor) untuk berkomunikasi dengan seluruh computer system. Drivers sangat penting agar operating system dapat mengenali dan menjalankan peripheral hardware.
Utility Programs: Dikenal juga sebagai service programs. Utility programs melakukan tugas-tugas yang terkait dengan control dan alokasi computer resources. Program ini digunakan untuk mendukung, meningkatkan, atau memperluas program yang sudah ada dalam computer system. Contoh utilities termasuk backup, data recovery, virus protection, dan file defragmentation.
B. Perangkat Lunak Aplikasi (Application Software)
Application software dikembangkan untuk memecahkan masalah tertentu atau untuk melakukan pekerjaan yang bermanfaat pada tugas-tugas spesifik bagi users. Perangkat lunak ini memungkinkan end users untuk melakukan specific tasks. Contoh application software sangat beragam, mulai dari general-purpose (spreadsheet, word processing) hingga application-specific (inventory atau payroll programs).
II. Fungsi Vital Sistem Operasi (OS)
Sistem Operasi adalah master system yang mengatur operasi dasar computer. OS menyediakan software interface antara users dan hardware, dan memiliki lima fungsi utama:
User Interface: Memungkinkan user berinteraksi dengan computer. Graphical User Interface (GUI) kini menjadi jenis interface yang paling umum.
Resource Management: Mengelola penggunaan hardware resources seperti CPU dan memory.
Task Management: Mengelola tasks yang harus diselesaikan computer. Ini mencakup multitasking, yaitu kemampuan untuk mengeksekusi dua atau lebih programs oleh satu user pada saat yang hampir bersamaan di computer yang sama. OS mengelola waktu processor untuk setiap program.
File Management: Mengelola files data dan programs.
Utilities and Other Functions: Menyediakan layanan pendukung lain.
Siklus Booting
Salah satu tugas pertama dan paling penting dari OS adalah booting, yaitu proses memuat operating system ke dalam main memory computer.
Ketika computer dinyalakan, processor memulai eksekusi instruksi start-up (BIOS) yang tersimpan di ROM.
Program BIOS membantu computer menginterpretasikan karakter keyboard atau mentransmisikan karakter ke display screen.
Program boot kemudian mendapatkan operating system, biasanya dari hard disk, dan memuatnya ke dalam main memory (RAM), tempat ia menetap hingga computer dimatikan.
Booting dapat terjadi dalam dua mode: Cold-booting (Power On) dan Warm-Boot (Restart).
Selain itu, OS juga mendukung konsep Virtual Memory, yang memungkinkan computer mensimulasikan main memory yang lebih besar daripada kapasitas memory physical yang sebenarnya dengan menukar bagian data dan programs antara main memory dan secondary storage (hard disk).
III. Pengelolaan Data Digital: Files dan Databases
Software, khususnya system software dan DBMS, bertanggung jawab atas organisasi dan manajemen data resources.
A. Hierarki Data dan Definisi File
Data dalam computer system diorganisasi dalam sebuah hierarki, dari unit terkecil hingga terbesar:
Bit: Unit terkecil (0 atau 1).
Byte: Sekelompok 8 bits, merepresentasikan satu character.
Field: Pengelompokan characters (misalnya nama atau usia).
Record: Sekelompok fields terkait (misalnya, semua informasi tentang satu student).
File: Sekelompok records sejenis yang saling terkait.
File adalah sebutan koleksi data (data file) atau program (program file) yang berada di secondary storage. Tiga jenis utama data file adalah dokumen (word processing), worksheet (spreadsheet), dan basis data (database).
B. Struktur Direktori dan Transfer Data
Untuk navigasi dan organisasi, files disimpan dalam struktur hirarkis:
Direktori Teratas (Root Directory): Disebut akar (root).
Sub Direktori: Directory di bawah directory lain.
Direktori Induk (Parent Directory): Setiap directory di atas sub directory.
Aktivitas file management juga mencakup perpindahan data antar programs:
Mengimpor (Importing): Mendapatkan data dari source lain dan kemudian mengubahnya menjadi format yang kompatibel dengan program di mana user saat ini bekerja.
Mengekspor (Exporting: Mengubah data menjadi format yang dapat digunakan dalam program lain dan kemudian mengirimkannya.
IV. Produksi dan Distribusi Perangkat Lunak: Lisensi dan Etika
Produksi software melibatkan dua pendekatan utama: Custom Software dan Packaged Software.
Custom Software: Dibuat oleh software engineers sesuai dengan kebutuhan unik individu atau organisasi.
Packaged Software: Software yang dikembangkan oleh vendors dan tersedia untuk dibeli dalam bentuk siap pakai (prepackaged).
Distribusi software diatur oleh licensing yang membatasi hak user dan melindungi hak cipta (copyright).
A. Jenis-jenis Lisensi
Public Domain: Software yang tidak dilindungi oleh hak cipta sehingga dapat diduplikasi oleh siapa pun sesuka hati.
Freeware: Software hak cipta yang didistribusikan secara gratis.
Shareware: Software hak cipta yang didistribusikan secara gratis, namun user diharuskan memberikan kontribusi uang, atau membayar biaya pendaftaran, untuk terus menggunakannya.
Rentalware: Software online yang disewa user dengan biaya tertentu dan dapat di-download kapan pun mereka mau.
Terdapat juga Abandonware, yaitu software yang tidak lagi dijual atau didukung oleh publisher-nya.
B. Isu Etika dan Legal
Pelanggaran terhadap licensing dan hak cipta disebut Piracy Software, yaitu software yang diperoleh secara ilegal. Piracy dan masalah etika lainnya, seperti privacy dan accuracy, menjadi perhatian serius dalam Masyarakat Informasi, terutama karena software memiliki kemampuan untuk melakukan profiling—menggabungkan data dari berbagai sources untuk menciptakan electronic dossiers rinci tentang individu.
V. Software dalam Perspektif Masyarakat Informasi
Perangkat lunak adalah kekuatan di balik operasi Sistem Informasi yang vital bagi Masyarakat Informasi. Fungsi-fungsi system software dan application software mendukung semua aktivitas information processing yang dijelaskan dalam Information System Model (Cahyana, 2020a).
Penyediaan Akses TIK dan Capacity Building: Relawan TIK, misalnya, mengidentifikasi software yang tepat (seperti Freeware atau Open Source Software) untuk pelatihan end users, membantu masyarakat dari kondisi buta TIK menjadi melek TIK, yang merupakan prasyarat untuk mencapai melek informasi (Cahyana, 2013; Rab, 2007). Software yang digunakan dalam pelatihan mencakup kategori aplikasi desktop dan aplikasi internet.
Proses Pemenuhan Informasi: Aktivitas software mendukung setiap tahapan dalam proses pemenuhan informasi—mulai dari Analisis Kebutuhan Informasi hingga Pemeliharaan Informasi—yang mencakup communication (Google Email, Google Hangout), processing (LibreOffice Writer, Audacity), searching (Google Search Engine), dan storage (Google Drive). Pemilihan software harus didasarkan pada survei kebutuhan aktual masyarakat atau system.
Strategi Kompetitif: Application software memungkinkan organisasi untuk mencapai tujuan bisnis strategis, seperti operational excellence dan product differentiation (Laudon & Laudon, 2014). Tanpa software yang tepat (seperti DBMS yang mengelola basis data yang kompleks), data akan terorganisir dengan buruk (poor data organization) yang mengakibatkan kesulitan dalam berbagi data antar applications (program-data dependence).
Singkatnya, software adalah esensi dari Masyarakat Informasi. Software tidak hanya sekadar alat; ia adalah platform yang mengaktifkan hardware dan network untuk mentransformasi data menjadi information, sehingga memungkinkan end users membuat keputusan yang lebih baik dan memperoleh competitive advantage di digital age.
Kesimpulan
Sebagai komponen instruksional yang mengendalikan computer hardware, perangkat lunak memegang peranan mutlak dalam Sistem Informasi. Perbedaan antara system software—yang mengelola operasi internal—dan application software—yang menyelesaikan tugas spesifik user—menentukan fungsionalitas computer system. Pengelolaan yang efektif terhadap software dan data yang diorganisasi ke dalam files dan databases, serta kepatuhan terhadap regulasi licensing dan etika, adalah fundamental. Dengan demikian, penguasaan terhadap arsitektur software adalah prasyarat bagi mahasiswa sarjana untuk menjadi profesional yang kompeten dan bertanggung jawab dalam Masyarakat Informasi.
Daftar Pustaka
Cahyana, R. (2020a). 02 Sistem dan Teknologi Informasi (IFUWP1316 Sistem & Teknologi Informasi Teknik Informatika Institut Teknologi Garut).
Cahyana, R. (2020b). 04 Perangkat Lunak Komputer (IFUWP1316 Sistem & Teknologi Informasi Teknik Informatika Institut Teknologi Garut).
Eisenberg, M., & Berkowitz, L. (1990). Information problem-solving. Ablex.
Laudon, K. C. (2011). Management Information System.
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2014). Management Information Systems: Managing the Digital Firm (13th ed., Global Edition). Pearson Education Limited.
O’Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2005). Management Information System (8th ed.). McGraw Hill.
O’Brien, J.A., & Marakas, G. M. (2007). Introduction to Information Systems. McGraw-Hill/Irwin.
Rab, A. (2007). Digital Culture – Digitalised culture and culture created on a digital platform. Diunduh dari internet tanggal 6 Mei 2013.
Rainer, R. K., & Cegielski, C. G. (2008). Introduction to Information Systems (3rd ed.). John Wiley & Sons, Inc.
Rainer, R. K., & Cegielski, C. G. (2011). Introduction to Information Systems.
Turban, E., McLean, E., & Wetherbe, J. (2006). Information Technology for Management: Transforming Organization in the Digital Economy (5th ed.). John Wiley & Sons, Inc.
Williams, B. K., & Sawyer, S. C. (2011). Using Information Technology: A Practical Introduction to Computers & Communications (9th ed.). McGraw-Hill.
Komentar
Posting Komentar